en id

Bandara Frans Kaisiepo Biak Laksanakan Workshop Dangerous Goods

18 Apr 2016

kembali ke list


BIAK - Bandara Frans Kaisiepo – Biak melaksanakan Workshop Dangerous Goods Awareness Tahun 2016, Senin (18/04/2016). Workshop yang pada tahun ini diselenggarakan di empat cabang bandara Angkasa Pura Airports, yakni Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Frans Kaisiepo Biak, dan dan Bandara Sam Ratulangi Manado ini diberikan kepada personil Aviation Security (Avsec), Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), Apron Management Control (AMC), dan Safety, Health, and Environment (SHE). Workshop diselenggarakan selama dua hari, dari tanggal 18 hingga 19 April 2016.

"Workshop ini agar diikuti dengan sebaik mungkin, sehingga motto No Airport Left Behind dapat tercapai. Tidak hanya dalam hal fasilitas infrastruktur saja, melainkan SDM-nya juga dapat setara dengan bandara lainnya," kata General Manager Bandara Frans Kaisiepo Biak, Minggus E.T Gandeguai.

Materi workshop disampaikan oleh Barata Singgih Riwahono (Training Management Dept. Head), Rahmad Aan Kurniyanto (Firefighting Maintenance Team Leader), dan Sulkifli (Training Management Officer). Materi workshop ini menitikberatkan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mengidentifikasi benda maupun unsur yang termasuk dalam dangerous goods kategori Acceptable, Forbidden, Exempted, dan Excepted.

"Penanganan terhadap dangerous goods harus dilaksanakan dengan tepat. Jangan sampai terjadi kesalahan ketika mengidentifikasi benda-benda berbahaya tersebut. Sebagai contoh, kita harus paham perlakuan apa yang seharusnya diberikan untuk menangani berbagai jenis api berdasarkan sumbernya. Untuk tim ARFF, jangan sampai air dan foam sebagai alat pemadam utama malah menyebabkan kerusakan yang lebih fatal ketika proses pemadaman api, karena tidak semua benda dapat dipadamkan dengan air dan foam begitu saja. Kita harus mematikan api sesuai dengan sumber dan jenis api," ujar Minggus.

Diharapkan, dengan dilaksanakannya workshop ini, peserta dapat mensosialisasikan pengetahuan mengenai dangerous goods kepada rekan kerja, mitra usaha, airlines dan stakeholder bandara. Hal ini disebabkan karena kesadaran terhadap dangerous goods bukan hanya terletak pada personil Avsec dan ARFF bandara saja, melainkan melekat pada setiap orang yang melakukan segala aktivitasnya di bandara untuk menciptakan keselamatan dan keamanan penerbangan. [Humas BIK]
 

TIPS KEBERANGKATAN

  • ikuti petunjuk “Kedatangan” dan "Pengambilan Bagasi"
  • Periksa Layar informasi di Conveyer Belt sesuai penerbangan Anda
  • Apabila kehilangan bagasi, Anda dapat menghubungi staf maskapai di konter Lost and Found
  • Tersedia fasilitas trolley di area pengambilan bagasi.
  • Bila diperlukan, Anda dapat menggunakan jasa porter untuk membantu membawa barang bawaan