BIAK - sejak tidak beroperasinya maskapai penerbangan Merpati Nusantara beberapa waktu yang lalu praktis hanya tersisa dua penerbangan berjadwal yang melalui Bandara Frans Kaisiepo Biak yaitu garuda Indonesia dan Sriwijaya Air. Hal ini tentunya berdampak buruk bagi masyarakat Kabupaten Biak Numfor secara umum maupun Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Frans Kaisiepo Biak, diantaranya hilangnya potensi pendapatan areo maupun non aero dari operasional Merpati Nusantara di Bandara Frans Kaisiepo Biak. Direktur Operasional Merpati Capt. Daryanto menjelaskan, kondisi ini dipicu dari keterbatasan dana. Selain itu kepercayaan masyarakat dan agen kepada perusahaan sudah mengalami penurunan. Dari sisi PT Angkasa Pura I (Persero) selama ini rendahnya jumlah traffic mengakibatkan sulitnya dilakukan pengebangan usaha di Bandara Frans Kaisiepo Biak yang kemudian diperparah oleh berhentinya operasional Merpati Nusantara, hal ini perlu mendapat respon yang cepat dari PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara Frans Kaisiepo perlu ada usaha lebih agar rute penerbangan yang selama ini dilalui Merpati Nusantara dapat kembali diaktifkan. Namun sebagai sesama Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa penerbangan PT Angkasa Pura I (Persero) berharap Merpati Nusantara dapat bangkit kembali bersinergi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa khususnya dibidang penerbangan.